5 Karakteristik Muslim Sejati

"Diantara manusia ada yang mengatakan, "Kami beriman kepada Allah dan hari kemudian", padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman" (Q.S Al Baqarah : 8)

Di dalam ayat tersebut Allah tidak akan mengakui keimanan seseorang manakala kepribadiannya tidak mencerminkan seorang Muslim sejati. Agar seorang Muslim diterima dan diakui keimanannya serta keislamannya oleh Allah, maka dia harus melekatkan dengan sesungguh hati karakteristik atau ciri-ciri khas pribadi Muslim dalam kepribadiannya, paling tidak ada lima karakteristik pribadi Muslim sejati yang harus ada dalam kepribadian kita.
  1. Bertakwa kepada Allah dengan sebenar benarnya takwa. Karena takwa merupakan kunci kemudahan seseorang sehingga bagi Muslim sejati akan terus   memperkukuhnya dalam kehidupan ini. Manakala takwa telah berhasil diperkukuhnya dalam hidup ini, niscaya seorang muslim selalu siap menghadapi kematian dalam keadaan tunduk serta patuh kepada Allah.
  2. Selalu berusaha untuk masuk kedalam Islam secara Kaaffah. Hal ini berarti bahwa Muslim yang sejati itu tidak hanyamenyesuaikan diri dalam suatu aspek, tetapi seluruh aspek kehidupannya akan terus diusahakan sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, dalam berbagai aspek kehidupan, dia tidak akan menempuh cara-cara yang tidak Islami. Dia tidak akan memenuhi keinginan-keinginan setan. Apa yang dipenuhinya adalah keinginan Allah.
  3. Selalu dalam sibghah atau terwarnai dengan nilai-nilai Illahi. Sehingga seorang Muslim akan selalu berusaha menjalani hidup dengan ketentuan-ketentuan Allah. "Sibghah Allah, dan siapakah yang lebih baik sibghahnya daripada Allah? dan hanya kepada Nyalah kami menyembah" (Q.S. Al Baqarah:138).
  4. Istiqomah atau teguh dalam pendirian. Sikap ini amat penting untuk dimiliki, mengingat menjadi Muslim yang sebenar-benarnya memang bukan urusan mudah, banyak tantangan dan godaan yang harus dihadapi. Semua itu hanya didapat dengan Istiqomah. Dengan sikap Istiqomah sesorang tidak hanya berani dalam menghadapi kemungkinan mendapatkan resiko dari keimanan dan keislamannya, melainkan juga tidak akan berduka cita atau tidak akan menyesal sebagai Muslim jika resiko itu benar-benar menimpa dirinya. "Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, "Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka tetap istiqomah maka tidak ada kekuatiran terhadap mereka, dan mereka tiada (pula) berduka cita" (Q.S Al Ahqaf:13).
  5. Bersikap Tawazzun (Seimbang). Keseimbangan hidup merupakan sesuatu yang amat penting manakal seorang muslim tidak berlaku Tawazzun maka akan terjadi ketimpangan hidup yang tidak terkendali dan berdampak pada kerusakan di muka bumi ini, baik kerusakan lingkungan hidup maupun kerusakan moral. sebagaimana yang kita saksikan dan rasakan akibatnya selama ini.
Akhirnya semua terpulang kepada kita sebagai Muslim. Apakah kita akan terus berusaha untuk memperkukuh keisalaman kita atau tidak. Kita memang merasakan betapa sulitnya menjadi seorang muslim sejati selama ini, namun kitapun harus menyadari bahwa sesulit apapun, upaya menjadi muslim yang sejati itu bukan berarti tidak bisa sama sekali, oleh karena itu kesungguhan kita dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman sangat diperlukan. Semoga Allah memberkahi kita semua.




PERAYAAN 15 TAHUN BERSAMA

Merayakan 15 Tahun Bersama: Refleksi dan Syukur atas Perjalanan yang Luar Biasa      Setiap perjalanan memiliki momen-momen berharga yang l...