بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Manusia memang perlu ditampar atau disentil dulu agar dia sadar bahwa dia hanyalah seorang hamba, hamba yang akan selalu bergantung pada kasih sayang Allah, hamba yang seharusnya sadar bahwa rezeki adalah pada apa yang dia pakai sampai rusak, makanan apa yang dia makan sampai habis, dan apa yang disedekahkan sehingga tersisa dihari kiamat.
Manusia itu adalah Aku, aku yang kufur nikmat, aku yang ingin mendapatkan lebih dari apa yang sudah Allah berikan lebih dari cukup, sehingga aku tidak merasakan kekurangan apapun. Tapi dasar Aku, tidak puas hanya disitu, akhirnya Allah dengan segala kasih sayangnya menegur Aku hambanya yang kufur nikmat, tidak bersyukur atas apa yang sudah Allah beri. Aku bersyukur Allah menegurku dengan ujian yang Insya Allah bisa aku lewati. Inilah tanda kasih sayang Allah pada hambanya yang semakin lama dia semakin menjauh dari Allah, Ibadah nya berantakan, Sholat sering di akhir waktu bahkan tidak jarang meninggalkannya dengan mudah, jarang membaca Al-Qur'an, sedekah mengharapkan imbalan lebih dan ingin dipuji orang. Ya Allah hamba bertaubat, bimbinglah hamba terus berada dijalanMu.
“Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Q.S Al A'Raf : 23)
Dengan mengharap Ridho dari Allah, mengharap pertolonganNya, mengharap kasih sayangNya, Aku memohon untuk dikuatkan menjalani ujian ini, tiada daya dan upaya tanpa pertolongan dari Allah. bersyukur Allah masih berikan ujian ini, karna ini bentuk kasih sayang Allah agar Aku tidak terlalu jauh pergi dari-Nya.
Ujian ini benar-benar membuatku tersadar bahwa segala sesuatu akan kembali ke Allah, hanya dalam sekejap jika Allah berkehendak maka hanya kedipan mata maka semua akan terjadi dan lenyap. Harta yang dikumpulkan akan hilang begitu saja, karena merasa semua itu adalah miliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar